Mitsubishi Lancer Evolution III, atau dikenal juga sebagai Evo III, merupakan mobil sport ikonik yang menjadi legenda di dunia otomotif, khususnya dalam ajang reli. Mobil ini terkenal dengan performa mesinnya yang tangguh, handling yang tajam, dan desainnya yang agresif. Namun, di balik keunggulannya, Evo III juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diketahui.
1. Mesin yang Haus Bahan Bakar
Salah satu kelemahan paling mencolok dari Evo III adalah konsumsi bahan bakarnya yang tinggi. Mesin 4G63 2.0 liter turbocharged yang diusungnya memang menghasilkan tenaga yang besar, namun juga membutuhkan asupan bahan bakar yang banyak. Hal ini dapat menjadi masalah bagi pemilik yang sering berkendara dalam kondisi stop-and-go atau jarak jauh.
2. Handling yang Kurang Nyaman di Jalan Kasar
Meskipun Evo III terkenal dengan handlingnya yang tajam pada permukaan jalan yang mulus, mobil ini cenderung kurang nyaman saat dikendarai di jalan kasar atau berlubang. Suspensinya yang kaku dapat menyebabkan getaran dan ketidaknyamanan bagi penumpang, terutama pada kecepatan rendah.
3. Penggerak Semua Roda yang Tidak Halus
Sistem penggerak semua roda (AWD) yang digunakan pada Evo III tidak sehalus sistem yang digunakan pada mobil-mobil AWD modern. Hal ini dapat menyebabkan sentakan atau getaran yang terasa saat menikung atau berakselerasi, terutama pada permukaan jalan yang licin.
4. Kabin yang Sempit
Evo III memiliki kabin yang relatif sempit, terutama untuk penumpang di kursi belakang. Kursi sport yang dipasang di dalamnya juga kurang nyaman untuk perjalanan jauh, sehingga tidak ideal untuk keluarga atau penggunaan sehari-hari.
5. Ketersediaan Suku Cadang yang Langka
Sebagai mobil produksi terbatas, suku cadang untuk Evo III bisa jadi sulit ditemukan, terutama untuk komponen yang spesifik. Hal ini dapat menyebabkan biaya perawatan yang lebih tinggi dan waktu tunggu yang lama untuk perbaikan.
6. Biaya Asuransi yang Mahal
Karena reputasinya sebagai mobil performa tinggi, Evo III umumnya memiliki biaya asuransi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil lainnya di kelas yang sama. Hal ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemilik yang ingin mendapatkan perlindungan asuransi yang memadai.
7. Masalah Kelistrikan
Beberapa Evo III dilaporkan mengalami masalah kelistrikan, seperti masalah pada lampu, sistem audio, atau bahkan sistem manajemen mesin. Hal ini dapat menjadi gangguan bagi pemilik dan memerlukan perbaikan yang mahal.
8. Bodywork yang Rentan Karat
Bodywork Evo III yang terbuat dari baja cenderung mudah berkarat, terutama di area yang terpapar air dan kotoran. Hal ini dapat menurunkan nilai mobil dan memerlukan perbaikan yang memakan biaya.
9. Tenaga Berlebih untuk Pengemudi Pemula
Evo III memiliki tenaga yang besar dan handling yang tajam, yang dapat menjadi terlalu sulit dikendalikan bagi pengemudi pemula atau tidak berpengalaman. Mobil ini lebih cocok untuk pengemudi yang sudah mahir dan memiliki keterampilan mengemudi yang baik.
10. Keterbatasan Modifikasi
Meski Evo III merupakan platform yang bagus untuk modifikasi, ada beberapa batasan yang perlu dipertimbangkan. Mesin 4G63 memiliki batas daya yang relatif rendah sebelum memerlukan modifikasi yang lebih besar dan mahal. Selain itu, sistem kelistrikan dan driveline juga dapat menjadi kendala bagi modifikasi performa.
Kesimpulan
Mitsubishi Lancer Evolution III tetap menjadi mobil sport ikonik yang menawarkan performa luar biasa di lintasan balap. Namun, penting untuk menyadari kelemahannya sebelum mempertimbangkan untuk meminang mobil ini. Konsumsi bahan bakar yang tinggi, handling kurang nyaman, penggerak AWD tidak halus, kabin sempit, ketersediaan suku cadang langka, dan biaya asuransi mahal merupakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, tenaga berlebih untuk pengemudi pemula, keterbatasan modifikasi, dan masalah kelistrikan juga dapat menjadi perhatian bagi calon pemilik. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, pemilik dapat membuat keputusan yang tepat dan memanfaatkan keunggulan Evo III sambil meminimalkan potensi kelemahannya.
