Kekurangan Kijang Kotak: Mitos atau Fakta yang Perlu Diwaspadai

Aditya Bimantara

1 Mei 2025

4
Min Read

Kijang Kotak, mobil legendaris buatan Toyota, telah menjadi favorit keluarga Indonesia selama beberapa dekade. Dikenal dengan keandalan dan ketangguhannya, Kijang Kotak masih menjadi pilihan bagi mereka yang mencari kendaraan tangguh dan praktis. Namun, di balik kelebihannya, Kijang Kotak juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas kekurangan Kijang Kotak berdasarkan fakta dan pengalaman langsung penggunanya. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat saat mempertimbangkan apakah Kijang Kotak cocok untuk kebutuhan Anda.

1. Konsumsi BBM yang Tinggi

Salah satu kekurangan Kijang Kotak yang paling mencolok adalah konsumsi bahan bakarnya yang tinggi. Dengan mesin penggerak roda belakang dan bodi yang relatif berat, Kijang Kotak membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk melaju. Rata-rata konsumsi bahan bakarnya berkisar antara 10-12 km/liter di dalam kota dan 12-15 km/liter di luar kota. Konsumsi BBM yang tinggi ini dapat menjadi beban bagi kantong Anda, terutama di era harga bahan bakar yang terus meningkat.

2. Suspensi yang Kasar

Kijang Kotak menggunakan suspensi daun di bagian belakang, yang memberikan ketangguhan pada medan off-road. Namun, kelemahan dari jenis suspensi ini adalah ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang saat melintasi jalanan yang tidak rata. Suspensi yang kasar dapat membuat perjalanan terasa berguncang dan tidak nyaman, terutama bagi penumpang yang duduk di baris belakang.

3. Kabin yang Sempit

Meskipun memiliki dimensi yang terlihat besar, kabin Kijang Kotak sebenarnya cukup sempit, terutama untuk ukuran orang dewasa. Ruang kepala dan ruang kaki terbatas, terutama pada baris ketiga. Hal ini dapat membuat perjalanan jarak jauh terasa tidak nyaman, terutama bagi penumpang yang berpostur tinggi.

4. Performa Mesin yang Lemot

Kijang Kotak generasi awal (KF10 dan KF20) menggunakan mesin bensin 1.5 liter yang menghasilkan tenaga sekitar 80-90 daya kuda. Meskipun cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari, performa mesin ini terasa lemot, terutama saat membawa muatan berat atau melibas tanjakan. Kijang Kotak generasi selanjutnya (KF30) menggunakan mesin 1.8 liter yang lebih bertenaga, tetapi masih terasa kurang responsif dibandingkan mobil modern.

5. Fitur Keselamatan yang Minim

Sebagai mobil yang diproduksi pada era 1970-an, Kijang Kotak tidak dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih seperti yang ditemukan pada mobil modern. Mobil ini hanya memiliki fitur keselamatan dasar seperti sabuk pengaman dan rem ABS (pada generasi KF30 dan seterusnya). Kurangnya fitur keselamatan ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi mereka yang mengutamakan keamanan berkendara.

6. Bodi yang Berkarat

Kijang Kotak dikenal memiliki bodi yang rentan berkarat, terutama pada bagian kolong dan fender. Karat dapat mengurangi kekuatan bodi dan merusak tampilan mobil. Untuk menghindari masalah karat, diperlukan perawatan rutin, seperti mencuci mobil secara teratur dan melakukan pengecekan serta perbaikan pada bagian yang berkarat.

7. Suku Cadang yang Langka

Meskipun Kijang Kotak masih banyak diminati, suku cadang untuk mobil ini mulai langka, terutama untuk generasi awal. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mencari suku cadang pengganti dan biaya perbaikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk membeli Kijang Kotak dari sumber terpercaya yang menyediakan garansi suku cadang.

8. Biaya Perawatan yang Mahal

Mengingat usia Kijang Kotak yang sudah tua, biaya perawatannya cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil modern. Komponen-komponen mesin dan kaki-kaki mulai aus seiring waktu dan memerlukan perbaikan atau penggantian. Selain itu, biaya perawatan juga dipengaruhi oleh kelangkaan suku cadang dan ketergantungan pada bengkel spesialis.

9. Desain Interior Usang

Desain interior Kijang Kotak sangat sederhana dan ketinggalan zaman dibandingkan mobil modern. Dasbor dan panel instrumen terlihat kuno, dan fitur hiburan terbatas. Bagi sebagian orang, desain interior yang usang ini dapat mengurangi kenyamanan dan kenikmatan berkendara.

10. Nilai Jual Kembali yang Rendah

Meskipun Kijang Kotak menjadi mobil klasik dan memiliki basis penggemar yang kuat, nilai jual kembalinya relatif rendah dibandingkan mobil modern. Hal ini disebabkan oleh usia, konsumsi BBM yang tinggi, dan fitur keselamatan yang minim. Oleh karena itu, membeli Kijang Kotak sebagai investasi bukanlah pilihan yang bijak.

Kesimpulan

Kijang Kotak memiliki banyak kelebihan, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Konsumsi BBM yang tinggi, suspensi yang kasar, kabin yang sempit, dan performa mesin yang lemot adalah beberapa kelemahan utama yang harus diwaspadai. Selain itu, fitur keselamatan yang minim, bodi yang berkarat, dan biaya perawatan yang mahal juga menjadi pertimbangan penting.

Jika Anda mencari mobil keluarga yang tangguh, andal, dan terjangkau, Kijang Kotak masih bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, penting untuk mengetahui kekurangan-kekurangannya dan mempertimbangkannya dengan cermat sebelum mengambil keputusan. Dengan perawatan yang tepat dan antisipasi terhadap biaya perbaikan yang lebih tinggi, Kijang Kotak dapat memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan selama bertahun-tahun yang akan datang.

Related Post

Tinggalkan komentar