Bagi pecinta mobil SUV, Suzuki Vitara dan Escudo merupakan dua pilihan yang cukup populer. Kedua mobil ini memiliki desain yang gagah dan kemampuan off-road yang mumpuni. Namun, selain perbedaan pada eksterior dan fitur interior, terdapat pula perbedaan mendasar pada komponen penting, yaitu shockbreaker.
Fungsi Shockbreaker
Sebelum membahas perbedaan shockbreaker Vitara dan Escudo, kita perlu memahami terlebih dahulu fungsi dari komponen ini. Shockbreaker atau peredam kejut berfungsi untuk meredam guncangan yang terjadi pada roda saat berkendara di jalan bergelombang atau menghantam lubang. Tanpa shockbreaker, guncangan akan diteruskan langsung ke rangka mobil, sehingga membuat perjalanan tidak nyaman dan dapat merusak komponen kendaraan.
Jenis Shockbreaker Vitara dan Escudo
Baik Vitara maupun Escudo menggunakan jenis shockbreaker yang berbeda. Vitara generasi pertama hingga ketiga menggunakan shockbreaker tipe konvensional atau twin tube. Sedangkan Vitara generasi keempat dan Escudo menggunakan shockbreaker tipe monotube.
Shockbreaker konvensional memiliki dua tabung, yaitu tabung luar dan tabung dalam. Tabung luar berisi oli, sedangkan tabung dalam berisi gas nitrogen bertekanan tinggi. Saat shockbreaker bekerja, oli akan berpindah dari tabung luar ke tabung dalam melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada piston.
Sementara itu, shockbreaker monotube memiliki konstruksi yang lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari satu tabung. Tabung ini berisi oli dan gas nitrogen yang dipisahkan oleh piston terapung. Saat shockbreaker bekerja, tekanan pada gas nitrogen akan meningkat dan mendorong oli ke arah yang berlawanan dengan gerakan piston.
Perbedaan Performa
Perbedaan jenis shockbreaker antara Vitara dan Escudo berpengaruh pada performa keduanya. Shockbreaker konvensional pada Vitara generasi awal cenderung lebih lembut dan nyaman saat berkendara di jalanan bergelombang. Namun, karakteristik ini juga membuat mobil menjadi kurang stabil saat menikung atau di kecepatan tinggi.
Di sisi lain, shockbreaker monotube pada Vitara generasi keempat dan Escudo memberikan pengendalian yang lebih baik. Shockbreaker ini lebih kaku dan mampu meredam guncangan lebih cepat, sehingga mobil terasa lebih stabil dan responsif saat bermanuver.
Masa Pakai
Masa pakai shockbreaker juga dipengaruhi oleh jenisnya. Shockbreaker konvensional umumnya memiliki masa pakai yang lebih pendek dibandingkan shockbreaker monotube. Hal ini karena shockbreaker konvensional lebih rentan terhadap kebocoran oli dan kerusakan piston akibat guncangan berlebih.
Shockbreaker monotube, di sisi lain, memiliki masa pakai yang lebih panjang karena konstruksinya yang lebih kuat dan tahan terhadap kebocoran. Selain itu, gas nitrogen di dalam shockbreaker monotube juga membantu menjaga oli tetap bersih dan bebas dari kontaminasi.
Kesimpulan
Pilihan shockbreaker antara Vitara dan Escudo bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna. Bagi yang mengutamakan kenyamanan berkendara, shockbreaker konvensional pada Vitara generasi awal bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika menginginkan pengendalian yang lebih baik dan masa pakai yang lebih panjang, shockbreaker monotube pada Vitara generasi keempat dan Escudo patut dipertimbangkan.